[dentistry.fk.unsoed.ac.id, Sel, 03/04/2021] Mahasiswa Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unsoed kembali berhasil mendulang prestasi pada ajang bergengsi tingkat nasional Dentistry Scientific and Research National Competition (Dentination) 2021. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas, Sabtu (03/4) melalui virtual zoom meeting. Tim Kedokteran Gigi FK Unsoed yang diketuai oleh Fitri Aniowati beranggotakan Riza Widyanti Bagjana dan Nayla Farasifah berhasil menjadi finalis TOP 10 LKTI, bahkan sukses meraih juara 1 dalam ajang Dentination 2021 dengan score 84,45 mengungguli peserta lain dari universitas di seluruh Indonesia. Sebagai juara kedua yaitu peserta dari FKG Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Euike dan juara ketiga dari FKG Universitas Andalas yang diketuai oleh Aninda Putri.
Karya yang dilombakan oleh Fitri Aniowati beserta tim berjudul “Potensi Enzim Bromelain ( Annanas comosus ) Sebagai Chemomechanical Caries Removal di Masa Pandemi Covid-19”. Karya tersebut dipresentasikan dan berhasil memukau juri Dentination 2021 yang terdiri dari drg. Desy Purnama Sari, MDSc., drg. Eni Rahmi, Sp. Pros., dan drg. Hidayati, MKM. Fitri Aniowati menjelaskan bahwa karya tersebut membahas mengenai enzim proteolitik bromelain pada nanas jenis Annanas comosus yang memiliki potensi sebagai chemomechanical caries removal di masa pandemi Covid-19, sehingga dapat meminimalisir penggunaan aerosol generating procedure seperti pengeburan gigi sebelum penumpatan atau penambalan gigi sehingga risiko penyebaran covid-19 pada pasien ataupun dokter gigi saat perawatan akan berkurang.
Fitri Aniowati atau yang kerap di sapa Nio menyampaikan bahwa mengikuti kegiatan bergengsi ini memberikan kesan tersendiri, “Pengalaman yang seru, menegangkan, hectic ditengah kesibukan blok prosthodontia waktu itu yang banyak skills lab tapi alhamdulillah saya berserta tim masih dapat menghasilkan suatu karya tulis ilmiah.” ungkapnya. Riza Widyanti Bagjana pun menyampaikan pesan “Manfaatkan waktu dan peluang sebaik-baiknya, jangan menunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata. Ketika ada kesempatan segera di ambil dan always do your best let god do the rest, serta jangan takut nyoba hal yang baru” terangnya.
Nayla Farasifah pun menambahkan bahwa dalam menyusun karya tulis harus percaya pada kemampuan diri sendiri dan tim, serta konsultasikan dengan dosen pembimbing. “Komunikasikan dan minta koreksi dengan dosen pembimbing, karena kadangkala bacaan atau tulisan yang menurut kita sudah perfect namun ketika di baca orang lain masih menimbulkan kebingungan, sehingga koreksi sangat diperlukan. Serta banyak berdoa dan minta restu orang tua dan ridho Allah, sebab segala sesuatu yang direstui orang tua pasti akan dipermudah dan dilancarkan.” imbuhnya
Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah! (oim)