[dentistry.fk.unsoed.ac.id, Sen, 03/07/2023] Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran UNSOED, kembali melahirkan dokter gigi baru. Bertempat di Ballroom lantai 5 Gedung Integrated Academic Building (IAB) UNSOED, berlangsung Sumpah Dokter Gigi Periode ke-32, Senin (03/7). Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, PDGI Kabupaten Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dekan dan Wakil Dekan FK Unsoed, Direktur RSGM Unsoed, Ketua Jurusan Kedokteran Gigi, Dosen, orang tua dokter gigi yang diambil sumpah, mahasiswa dan tamu undangan. Dr. drg. A. Haris Budi Widodo M.Kes, A.P., S.E. selaku ketua Jurusan Kedokteran Gigi FK Unsoed mengambil sumpah 11 (sebelas) mahasiswa profesi dokter gigi.
Perwakilan dokter gigi yang diambil sumpah drg. Alia Istiqomah mewakili rekan dokter gigi baru mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para dosen, dan semua civitas akademika jurusan Kedokteran gigi atas ilmu pengetahuan, kesempatan, pembelajaran, bimbingan yang telah kami dapatkan selama ini.
“Pada hari ini resmi gelar dokter disematkan disetiap nama kita. Selamat namun bersama dengan gelar tersebut hadir pula tanggungjawab serta tantangan yang teramat besar. Tanggungjawab untuk menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan untuk membantu masyarakat,”, ujarnya.
Ketua PDGI Cabang Banyumas dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ketua Seksi Organisasi drg. Fahmi M, mengucapkan selamat kepada dokter gigi baru, dan orang tua dokter gigi baru. Disampaikan sekilas tentang Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) yang merupakan organisasi yang menaungi dokter gigi dari tingkat kabupaten maupun provinsi, dan pusat. Fungsi dari PDGI yaitu membina dan melindungi serta menertbitkan surat rekomendasi izin praktek.
“Profesi dokter gigi merupakan profesi yang mulia, tentunya dalam melakukan praktek selalu berpegang teguh kepada kode etik kedokteran gigi untuk menjaga marwah sebagai profesi dokter gigi. Kode etik kedokteran gigi memiliki tujuan untuk mengutamakan pasien dan menjaga keluhuran profesi kedokteran gigi serta didasari azas etika meliputi berbuat baik, tidak merugikan , menghargai otonomi pasien, berlaku adil, dan kejujuran,”, urainya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa peluang profesi dokter gigi masih terbuka luas, seperti sebagai ASN, TNI, Polri, melanjutkan pendidikan sebagai dokter gigi spesialis, praktek dokter gigi baik di puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Wakil Rektor Bidang Akademik / WR I UNSOED Dr. Ir. Noor Farid, M.Si dalam sambutannya mengatakan saat ini dunia perguruan tinggi tengah memasuki era transformasi. Pembelajaran di kampus, saat ini tidak saja mempersiapkan lulusan memiliki pengetahuan semata, melainkan juga melatih keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh dunia kerja. Intelektualitas dan profesionalisme ibarat dua sisi keping mata uang, yang saling menggenapkan, agar lulusan perguruan tinggi memiliki kualifikasi berdayasaing.
“Hal ini tentunya juga berlaku bagi pendidikan profesi dokter gigi. Dunia kerja di bidang kesehatan, adalah dunia kerja yang zero tolerance terhadap implementasi kode etik dan standar kompetensi yang telah ditetapkan,” ungkap WR I.
Mengakhiri sambutannya WR I mengajak para dokter gigi yang baru saja mengangkat sumpah ini, untuk senantiasa berpegang teguh pada kode etik profesi, senantiasa bekerja berdasarkan standar kompetensi profesi, serta memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan dengan terus belajar melalui keseharian dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia
