[dentistry.fk.unsoed.ac.id, Rab, 24/10/2018] Memasuki usia ke-17 Tahun, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (FK Unsoed) menyelenggarakan tasyakuran dies natalis ke-17 dengan mengangkat tema “Satukan Langkah Siap Berkontribusi” (Rabu, 24/10/2018). Acara kali ini menjadi semakin spesial dikarenakan bertepatan dengan Hari Dokter Nasional ke-68 yang diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Acara yang dilaksanakan di aula gedung dekanat FK Unsoed dihadiri oleh berbagai pihak antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, sesepuh pendiri FK Unsoed, pimpinan FK Unsoed, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa serta tamu undangan lainnya.
Mewakili Rektor, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsoed, Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan harapan kepada Fakultas Kedokteran yang telah mencapai usia 17 tahun, “Semoga Fakultas Kedokteran terus berkarya dan berkontribusi bagi universitas, masyarakat dan negara, serta mari kita bersinergi bersama untuk selalu mengambil peluang dan tantangan dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan kesehatan.” ungkapnya.
Pada kesempatan ini disampaikan Orasi Ilmiah oleh Dr.dr. Qodri Santosa, M.Si.Med., Sp.A. selaku dosen FK Unsoed, dengan judul “Stunting : Konsekuensi Kegagalan Pertumbuhan Saat 1000 Hari Pertama Kehidupan”. dr. Qodri dalam orasinya menyampaikan bahwa pertumbuhan 1000 hari atau yang lebih dikenal dengan golden period merupakan fase yang sangat penting dalam menentukan tumbuh kembang anak di masa mendatang. Stunting merupakan keadaan dimana sebuah kegagalan pertumbuhan anak yang berakibat postur tubuh yang pendek karena gizi yang buruk serta pendidikan yang buruk. Menurut data yang ada 37% anak Indonesia menderita Stunting. Perlu diketahui juga bahwa calon Ibu (stunting) berpotensi melahirkan anak-anak yang stunting, sehingga dampak stunting sangat buruk bagi generasi penerus bangsa. "Solusi yang perlu dilakukan adalan dengan deteksi dini yaitu memanfaatkan atau memfasilitasi posyandu. Selain itu solusi komprehensif perlu dilakukan yaitu berkaitan dengan nutrisi, stimulasi serta peran orang tua yaitu Asuh Asih Asah (3A)," jelasnya.
Dalam rangkaian acara tasyakuran ini dilakukan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Fitranto Arjadi M.Kes. didampingi Wakil Rektor dan Wakil Dekan FK Unsoed sebagai wujud rasa syukur. Potongan tumpeng diserahkan pada para pendiri FK Unsoed. Kegiatan Dilanjutkan dengan pemberian GN OTA kepada karyawan FK Unsoed, serta pemberian penghargaan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berprestasi.
Dirgahayu Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.
Maju terus pantang mundur, tak kenal menyerah! (oim)