[dentistry.fk.unsoed.ac.id, Sab, 07/09/2019] Bertempat di Hotel Aston Imperium Purwokerto, Sabtu (7/9) mahasiswa Kedokteran Gigi FK Unsoed, Arsa Hadiyatama Waskito Aji berhasil meraih prestasi sebagai juara ke 2 dalam kompetisi Poster Penelitian pada Pertemuan Ilmiah Regional Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI) se JATENG-DIY. Arsa Hadiyatama Waskito Aji atau yang biasa dipanggil Arsa merupakan mahasiswa Kedokteran Gigi FK Unsoed angkatan 2015. Arsa berhasil meraih juara ke 2 dalam acara tersebut mengungguli peserta dari Residen Patologi Anatomi FK UNDIP atas nama Adi Arianto sebagai juara 3, dan sebagai juara 1 diraih oleh Franky Yusuf – Residen Patologi Anatomi FK UNDIP.

Sejumlah 39 peserta yang terdiri dari Dokter umum, Residen patologi, Dokter spesialis turut serta dalam ajang tersebut. Adapun juri dalam kegiatan yaitu Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp.PA(K) – UNS, Dr. dr. Indra Wijaya, Sp.PA(K) – UNDIP, dr. Totok Utoro, D.Med.Sc, Sp.PA(K) – UGM, Dr. dr. Achmad Ghozali, Sp.PA(K) – UGM, Dr. dr. Dody Novrial, M.Si.Med, Sp.PA – UNSOED, dr. Brian Wasita, Ph.D, Sp.PA – UNS.

Judul penelitian yang diperlombakan Arsa adalah Apoptosis Of Oral Carcinoma Cells (KB CCL-17) Induced By Ethanol Extract of Lingzhi Mushroom (Ganoderma lucidum) . Penelitian tersebut membahas terkait kanker rongga mulut/oral squamous cell carcinoma yang mana merupakan salah satu kanker yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Sampai saat ini salah satu upaya untuk pengobatan kanker rongga mulut yaitu dengan obat-obatan kemoterapi, tetapi pengobatan tersebut mempunyai efek samping bagi tubuh seperti mual, rambut rontok, penurunan daya tahan tubuh, anemia dan risiko terkena infeksi. Oleh karena itu diperlukan alternatif dalam pengobatan kanker tanpa memberikan efek samping bagi tubuh, salah satu tumbuhan herbal yang banyak terdapat di Indonesia yang dapat dimanfaatkan yaitu jamur lingzhi (G.lucidum). Jamur lingzhi mengandung senyawa bioaktif seperti triterpenoid dan polisakarida. Kedua senyawa tersebut berperan dalam menekan pertumbuhan sel kanker.  Harapan kedepanya, jamur ini dapat dikembangkan melalui penelitian yang lebih lanjut agar nantinya dapat digunakan sebagai obat antikanker.

Arsa mengungkapkan bahwa acara PIR IAPI 2019 berjalan lancar serta mangungkapkan “Jumlah peserta yang terdaftar mencapai 150 lebih. Banyak sekali pengalaman yang didapat, pembelajaran baru dan teman baru dari universitas lain. Awalnya minder karena pesaing nya banyak dan semuanya adalah dokter/residen,tetapi saya mencoba karena mahasiswa Kedokteran gigi FK UNSOED harus yakin dapat bersaing dengan peserta lainya.” Ungkapnya.

Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah! (Oim)